Tayangan halaman minggu lalu

Selasa, 19 Februari 2019

PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI PT PERTAMINA EP ASSET 3


PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI PERTAMINA EP ASSET 3


Gambar 1. Peralatan Rig Untuk Support Pemboran Minyak Bumi dan Gas


PENDAHULUAN

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuhh
Selamat Pagi, semoga senantiasa selalu dalam keberkahan Allah SWT. Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Illahi Robbi karena atas kuasanya saya dapat menulis kembali di blog ini.

Oke sebelum masuk ke topik, pasti ada sebuah pertanyaan bisakah Lulusan Teknik Kimia bekerja di Perusahaan Oil & gas? Jawabannya bisa, karena lulusan Teknik Kimia paham prosesnya, baik itu proses pemisahannya maupun proses destilasi minyak dan gas. Akan tetapi bagi saudara/i yang ingin merasakan bekerja di perusahaan oil and gas tetapi sulit, jangan khawatir karena masih banyak perusahaan rekanan yang bidangnya masih berhubungan dengan Oil and Gas. Maka dari itu saya akan sedikit memaparkannya.

Bidang pekerjaan yang saat ini saya jalankan adalah yang berkaitan service field untuk support kegiatan pemboran minyak atau gas bumi sehingga dengan kata lain lulusan Teknik Kimia bisa bekerja di bidang yang masih berhubungan dengan minyak dan gas. Saya merupakan lulusan Teknik Kimia ITENAS angkatan 2014 yang masih tidak percaya bisa menimba ilmu di bidang yang masih berhubungan dengan minyak dan gas.

Salah satu site yang menjadi tempat Pengeboran minyak tersebut adalah di lokasi Sumur pengeboran milik Pertamina EP Asset 3 di Indramayu, dengan nama Sumur ABG-B1 atau ABG-05. Pada Pengeboran sebelumya di Well ABG-04, pihak Pertamina EP mengklaim telah berhasil mengambil minyak sebanyak 600 Barrel per day. Jumlah ini termasuk banyak dan merupakan pencapaian yang luar biasa. Oleh karenanya di Well ABG-05 ini diharapkan bisa mengulang hasil yang sama di well sebelumnya. 

Gambar 2. Briefing Site Visit PT Pertamina EP Asset 3 Lokasi Akasia Bagus

Pada tanggal 27 dan 28 November 2018, kami di undang PT Pertamina EP Asset 3 perihal Site Visit di sumur Pengeborannya. Tujuannya untuk mengetahui kondisi secara langsung sebelum project pemboran tersebut dimulai. Yang datang tidak hanya dari PT Pertamina EP saja, tetapi juga turut hadir dari PDSI (Pertamina Drilling Service Indonesia) dan Service Company lainnya.



Gambar 5. Keadaan Lokasi Akasia Bagus di Well ABG-05 Sebelum dilakukan Pemboran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBORAN SUMUR MINYAK
Tahapan pemboran sumur minyak & gas adalah sebagai berikut:

  •      Drilling (Bersifat kental dengan pH netral)
  •      Cementing (pH tinggi,TSS)
  •      Sirkulasi/Cleaning (Brine, pH tinggi)
  •      Perforasi (TDS tinggi, kandungan oil)
Dalam kegiatan drilling pihak yang bertanggung jawab atas keberlangsungan kegiatan tersebut salah satunya adalah Rig. Rig melakukan pemboran dengan bantuan fluida yang berfungsi sebagai pelumas. Biasanya pemboran dilakukan dengan jarak pemboran on-shore dengan estimasi kedalaman antara 2-3 Km. Fluida tersebut yang kita kenal sebagai drilling mud dimana sistem mud ini yang membuat karakternya untuk melumasi. Pada dasarnya terdapat 2 jenis drilling mud yaitu oil based mud (menggunakan pelarut minyak) dan water based mud (menggunakan pelarut air). Penggunaan drilling mud ini membuat mata bor menjadi tidak patah dan akan selalu diberikan pelicin. Pelicin tersebut tipenya semacam polimer dimana polimer tersebut membuat fluida menjadi kental (viscous) di dalam campuran drilling mud.
Kandungan utama drilling mud adalah sebagai berikut:

  • Air atau minyak
  • PHPA, Gum Xantan, CMC, Na-CMC (Chemical pengental, viscous, emulsifier)
  • Bentonite (Sebagai filler atau pengisi)
  • Barrit (Sebagai pemberat)
  • KCl/ CaCl2 (Sebagai stabilizer/ pemberat)
  •  NaHCO3 (Sodium bicarbonate, sebagai buffer, penyetabil pH)
  • Deterjan (Completion Fluid)
Note: Untuk chemical No.2 3 dan 4 tidak larut dan No.5 dan 6 larut.
Fungsi utama drilling mud sebagai berikut:

  • Untuk Melumasi sehingga mata bor yang digunakan tidak patah. Pelumasan ada kaitannya dengan polimer semacam PHPA/CMC yang sifatnya untuk mengentalkan. Pemilihan chemical ini sangat bergantung pada temperatur reservoar dan tidak boleh rusak oleh temperatur di dalam reservoar karena  akibatnya konsistensi dari fluida tersebut akan hilang.
  • Memberi pemberat, terkadang disebut hivis (chemical polimer PHPA berfungsi sebagai pengental). Semakin dalam pemboran maka pemberat semakin besar dan banyak  (TDS semakin besar), pemberat ini biasanya adalah KCl/ CaCl2 dan Barrit.
  • Untuk mengangkat cutting ketika drilling mud itu dimasukkan ke dalam sumur. Karakter cutting yaitu memiliki densitas yang besar sehingga harus didorong dengan sesuatu yang densitasnya besar juga. Cutting  tersebut terdiri dari serpihan tajam/pecahan marmer dan tajam dan bisa terangkat keatas dengan menggunakan drilling mud (disebabkan oleh pengentalnya, PHPA dan CMC).
  • Untuk mengisi (sebagai filler) dan perekat semua komponan dalam drilling mud. Umumnya digunakan bentonit.
Ketika Mud Aktif tersebut sudah keluar dari sumur, maka akan dilakukan pengecekan kekentalan, densitas, propertis baru keputusan penambahan chemical apa yang bisa memperbaiki sifat dari mud aktif tersebut bisa dilakukan. Pada dasarnya mud aktif yang keluar tersebut pasti disertai dengan produced water dari dalam tanah ketika dilakukan pemboran. Dengan kata lain prinsipnya adalah recycle.

Dalam kegiatan cementing unit yang digunakan terpisah dari unit pembuatan drilling mud. Ada kondisi dimana setiap dilakukan pemboran pada trayek tertentu, maka tahap berikutnya adalah pemasangan casing. Ketika semen tersebut dimasukkan ke dalam sumur, seketika itu pula mengeras (seperti penyemenan di dalam laut). Semen tersebut dibuat dengan menggunakan semen khusus untuk oil & gas setelah itu direndam di dalam caustic (bersifat basa). Setelah selesai dilakukan penyemenan maka langkah selanjutnya adalah dilakukan pembersihan (Cleaning) dengan menggunakan completion brine yang berfungsi untuk membersihkan sisa caustic yang menempel pada dinding casing tersebut.

Setelah selesai tahapan drilling dan cementing selanjutnya adalah menguji kandungan minyak atau gas yang ada di dalam sumur. Setelah berhasil dan diketahui sudah ada minyaknya maka untuk selanjutnya adalah dilakukan pembuatan instalasi piping untuk kontinyu memindahkan crude oil untuk di proses lebih lanjut sebagai produk BBM ataupun produk turunan minyak bumi lainnya.
Beberapa lokasi sumur di wilayah PT Pertamina EP Asset 3 yang sedang dilakukan pemboran yaitu:

  • Lokasi Akasia Bagus
  • Lokasi Jati Asri/ Subang
  • Lokasi Malendong/ Jatibarang
Secara umum kegiatan Pemboran sumur Minyak kurang lebih seperti itu, sehingga bisa di peroleh crude oil dari dalam perut bumi.

DOKUMENTASI

Gambar 6. Saat Inspeksi ke Lokasi Pemboran Sumur PT Pertamina EP

Gambar 7. Diskusi dengan Perwakilan PT Pertamina EP Asset 3

Demikian penjelasan mengenai Pemboran Sumur Eksplorasi PT PERTAMINA EP ASSET 3. Wassalamualaikum Wr. Wb.


Safe Regards
Muhammad Arief Nugraha